Kamis, 23 Juni 2011

Pendidikan Karakter

Persoalan real yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah bagaimana membentuk karakter bangsa (Nation Character Building). Bagaimana Nilai-nilai budaya banagsa yang telah mengakar kuat berhadapan dengan pusaran arus globalisasi yang demikian mengancam. Bagaimanapun juga khazanah keragaman budaya dan heterogenitas masyarakat Indonesia, di satu sisi merupakan keistimewaan namun di sisi lain menimbulkan kekhawatiran. Dalam diskursus pendidikan, hal tersebut harus dibahas, dan tidak dapat diabaikan begitu saja.

Abd.Rachman Assegaf, mengemukakan bahwa: Diskursus pendidikan bukanlah merupakan suatu entitas yang berdiri sendiri, melainkan dikelilingi oleh entitas lain yang saling bersinergi. Problema sosial, politik, budaya, hukum, falsafah, ekonomi dan lain-lain merupakan entitas di luar pendidikan yang memiliki pengaruh interkonektif cukup intens terhadap pendidikan. (Mustofa Rembangy, Pendidikan Transformatif, Pergulatan Kritis Merumuskan Pendidikan di Tengah Pusaran Arus Globalisasi, Yogyakarta: Teras, 2008, h.xxiii)

Dari sisi yang berbeda walau dengan perspektif yang sama dikemukakan oleh Suyanto bahwa icon biggrin Pendidikan Karakter i era global seperti saat ini dan masa yang akan datang, penguasaan teknologi informasi menjadi sangat penting bagi eksistensi suatu bangsa. Oleh karena itu, dilihat dari aspek pendidikan, era global berdampak pada cepat usangnya hardware dan software bidang pendidikan. Dengan demikian, sektor pendidikan harus diberdayakan setiap saat.(Suyanto, Dinamika Pendidikan Nasional Dalam Percaturan Global Dunia, Jakarta, PSAP Muhammadiyah, 2006, h. 15)

Dari dua pandangan tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan penting, bahwa di era globalisasi, pendidikan dan semua anasir-anasirnya, terutama kebudayaan, harus selalu berhubungan secara sinergis, dan untuk mencapai harmonisasi tersebut dibutuhkan penguasaan teknologi informasi yang up to date.
Karena itu, fenomena multikulutralisme harus menjadi perhatian kebijakan pendidikan di Indonesia. Bahkan disebutkan bahwa upaya menggagas pendidikan yang berbasis multikulturalisme menjadi signifikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kirim kritik dan saran :