Senin, 17 Mei 2010

Perubahan Paradigma Perhatian

Manusia diciptakan oleh sang pencipta sesuai dengan hak kodratinya.baik tata sosial, pemikiran, jalan hidup bahkan arti sebuah paradigma kebaikan dan kebenaran. setiap manusia menginginkan dirinya benar dalam tatanan kehidupan.akan tetapi apakah arti dari kebenaran itu sendiri sudah selaras dengan konsep psikologi dan konsep sosial serta dasar pemikiran logis tentang kenyataan yang ada. sudah selaraskah arti kebenaran tanpa memandang kepentingan orang lain.. dengan harus menyakiti dan mendolimi orang lain. dilihat dari unsur sejati penciptaan manusia, penulis yakin tidak ada satu manusia pun yang menginginkan diri untuk berbuat kejahatan, pencurian dan mendolimi orang lain. setiap manusia menginginkan diri nya bebas dari masalah dan hidup secara nyaman dan damai.
Dari penjabaran diatas dapat dilihat bahwa dasar pemikiran insan sejati tentang kebenaran sangat dipengaruhi latar belakang pendidikan secara interpersonal, karena disitu manusia mampu menyapaikan kebenaran itu secara nyaman dan damai tanpa harus menyakiti dan mendolimi. tidak banyak dikalangan masyarkat kita : yang justru menyalahkan anak - anak tentang sebuah kesalahan, akan tetapi mereka tidak berpikir sendiri langkah apa yang harus di lakukan dan proses instropeksi diri mungkin itu lebih penting..
karena kebenaran sejati adalah kebenaran yang nyata apa adanya dan penyampaian segala sesuatu secara benar tanpa harus menyakiti dan mendolimi orang lain ataupun dalam kalanga keluarga....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kirim kritik dan saran :